Rabu, 06 Oktober 2010
Ternyata Cottun Bud Daur Ulang Kapas RS
Mendaur ulang barang bekas menjadi produk bermanfaat merupakan upaya
maju dari kreatifitas anak bangsa. Pengolahan sampah menjadi sumber
energi, batu bata, produk kerajinan tangan dan produk lain yang
bermanfaat tentu sangatlah bagus. Namun apa jadinya jika yang didaur
ulang adalah kapas yang telah digunakan untuk membungkus luka di rumah
sakit?.
Kapas-kapas itu dipisahkan dengan bekas darah, lalu dibleaching
kemudian dibuatlah cotton bud atau bahasa kerenya korek kuping. Tak
peduli kapas-kapas itu bekas luka yang mengalami infeksi, bekas darah
orang yang baru kecelakaan atau bekas operasi, semuanya menjadi produk
siap edar yang dikemas rapi bak keluaran pabrik.
Apa bahayanya menggunakan produk tersebut?. Tentu produk tidak steril
tersebut membahayakan kesehatan. Apalagi kebetulan kapas daur ulang
tersebut bekas untuk merawat pasien yang terkena virus atau bakteri
membahayakan, tentu akan sangat mudah menular kepada kita. Apalagi ada
sebagian orang yang membasahi cotton bud dengan mengulum sebelum
digunakan. Wah ngeri sekali..
Produk daur ulang ini biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih
murah dari produk branded. Harga yang murah ini cukup menarik bagi
konsumen yang kurang memperhatikan mutu. Bukanya berhemat, alih-alih
malah maut mengancam keselamatan kita.
Biasanya produk daur ulang tersebut mereka pasarkan di pinggir-pinggir
jalan, lampu merah, dalam bus, dalam kereta api, terminal dan padagang
kaki lima.
Sulit membedakan apakah cutton bud tersebut asli dibuat dari kapas
steril ataukah dari kapas daur ulang. Sekilas tampak sama saja. Yang
jelas kita perlu berhati-hati dengan produk yang tidak jelas
asal-usulnya. Menggunakan produk bermerek dan membeli ke mall atau
supermarket merupakan langkah aman yang bisa kita lakukan.
Pengusaha-pengusaha tanpa nurani ini memang tega mengeruk keuntungan
tanpa menghiraukan keselamatan orang lain. Entah setan apa yang
bersarang ditubuh mereka, sehingga tega berbuat sekejam itu.
Dipandang dari sisi bisnis, sebenarnya bisnis daur ulang kapas ini
tidak akan bisa besar. Mengingat keterbatasan bahan baku yang hanya
mengandalkan kapas bekas rumah sakit.
Padahal kalau pebisnis kapas daur ulang ini mau sedikit berfikir
jangka panjang, tentunya ia tidak akan menjalankan bisnis kejam ini.
Bagi pebisnis yang menginkan usahanya menjadi besar dan memiliki
pabrik manufaktur cotton bud yang besar tentu akan memilih mencari
bahan baku kapas steril yang disediakan dalam jumlah besar di pasaran.
Sayangnya mereka baru berfikir mendapat keuntungan sesaat saja.
Mareka lebih memilih menjual sedikit produk dengan keuntungan besar
ketimbang menjual produk dengan keuntungan kecil namun dalam jumlah besar.
Mungkinkah mereka telah menerapkan prinsip ekonomi yang diajarkan di
SD, SMP dan SMA dulu? yaitu Dengan modal sekecil-kecilnya untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya
Kalau memang benar, mungkin prinsip ekonomi tersebut sudah saatnya
diganti dengan Untuk mendapatkan keuntungan lebih besar diperlukan
usaha yang lebih keras dan cerdas
Kalau prinsip ekonomi baru tersebut masih juga diselewengkan,
mungkin perlu dirubah lagi menjadi Untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih besar, harus menguntungkan semua pihak dan menghindari kerugian
pihak lain
Kalau prinsip itu juga sulit dilaksanakan mungkin bisa diganti lagi
dengan Menguntungkan semua pihak atau MATI. Wah kayak jaman perang
aja ya
Saya mengajak, marilah kita menjadi pengusaha-pengusaha yang bernurani
dan bermartabat. Yakinlah apa yang kita lakukan kepada orang lain akan
berbalik kepada diri kita sendiri. Baik dan buruk hanyalah pilihan,
namun ketika kita salah memilih tidak pernah bisa kembali seperti semula.
sumber:http://finance.groups.yahoo.com/group/MC-ers/message/5721
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar