Beberapa hari yang lalu saya iseng-iseng
buka youtube nyari video Messi lagi gocek bola. Ngacak aja sih saya asal klik pilih videonya Messi. Durasinya sekitar dua menitan. Berjalan beberapa detik, tiba-tiba dari
kejauhan teman saya yang
duduk gak jauh dari meja berkata ‘aaamiiiiin...........’.
Saya anggap dia lagi mengamini sesuatu. Gak terlalu lama, dia mengatakan kata yang sama dan
terus berulang. Terus saya pun penasaran juga dan akhirnya menanyakan ke
dia “ Lu ngaminin apa sih dari tadi??”. Sambil ketawa-ketawa, dia mengatakan “Ya gue ngaminin
orang yang lagi doa di laptop elu lah!! Kan kalau ada orang doa ya diamnini….” ujarnya singkat.
Dan, saya baru sadar, kalau suara yang diamini teman saya itu adalah
suara komentator bola dalam bahasa arab. Dan udah pasti teman saya itu gak tahu apa arti yang di
omongin si komentator arab
itu. Ya yang jelas, si komentator
itu mengomentari aksi gocekan si bintang Bercelona itu dengan menggebu-gebu dan kedengarannya sangat khusuk seperti
orang lagi baca doa. Bahasa arab yang dilafalkan dianggap doa. Wkwkwkwkwk
somplak!!!
Iya sih lucu juga. Kalau gak percaya, coba aja bandingkan suara komentator dengan imam
masjid di Arab sana yang lagi membaca doa. Bandingkan mulai dari nada, intonasi naik turunnya, sampai beberapa kata yang diucapkan. Di
lihat dari sisi kritis, apa yang disatirkan teman saya itu adalah fenomena ada di masyarakat kita.
Buat simulasi, coba deh dengerin video itu tetapi jangan lihat
gambarnya. Dengarkan aja audionya. Insya Allah kalian bakal mengucap aamiin….aamiin…amin ya robbal alamin.....wkwkwkwk. Karena di dalamnya ada isinya penyebutan kalimat ‘Ya Allah! ya Allah! ya Allah!’. Kalau kalian gak terpingkal-pingkal, saya khawatir kalian akan berkata ‘Astaghfirullah, ini
penistaan agama! Hehehe, tetapi selamat mencoba.
Dalam
pandangan kita, Arab itu
islam. Pakai baju gamis itu islam. Pakai surban atau peci itu islam. Bahasa arab itu doa dan
lain-lainnya. Ketika ada orang yang ngomong bahasa arab dengan intonasi cepat dan sedikit
dramatis, bisa saja kita mengamininya. Kita anggap sebagai doa. Karena apa?
Sederhana aja, karena bahasa
arab. Mengapa? Karena kita gak tau artinya. Gak terlalu
serius dan asyik juga.
Ada kejadian serupa. Bedanya bukan suara
melainkan tulisan. Beberapa waktu yang lalu timeline facebook dan twitter rame
sama isu si mbak Agnes Mo yang menistakan agama Islam. Ramenyaaa....luar biasa.
Bukan karena model bajunya yang kelewat erotis dan menohok mata, karena bahan
yang dipakai mirip kayak jala nelayan bikin kita jadi bisa menerawang celana
dalemannya, tapi karena tulisan rok bagian bawahnya lah yang dipermasalahkan.
Tulisan itu dalam bentuk aksara arab.
“Almutahidah”
yang bahasa Indonesia artinya persatuan. Ntah bagaimana dasar orang yang
mengatakan itu menistakan agama, mungkin dia pernah melihat kata tersenut di
salah satu ayat Alqur’an, tapi Kalamullah kan gak bisa diambil
sepenggal-sepenggal, harus utuh. Ada lagi netizen yang menghujat simbak Agnes
sudah menodai kesucian bahasa Arab karena dipakai di rok transparannya.
Yah...ini tambah lucu hahahaha.
Bahkan Pak
Cholil Nafis, Ketua Dakwah MUI Pusat menyatakan kalau pakaian yang dipakai
Agnes itu bukan ayat Alqur’an, jadi gak menodai kesucian Islam.
Bukannya mau
bela Agnes, saya bukan fan nya, bahkan karyanya aja yang saya tau cuma dua,
coke bottle, sama pernikahan dini (ini juga karena dulu rebutan TV sama emak
doyan sinetron hahha). Tapi saya cuma gak mau nanti orang muslim dicap pada
sumbu pendek. Itulah pentingnya orang islam supaya berilmu dan bersabar sedikit
untuk menela’ah sedikit apa yang sebenarnya terjadi.
Duh udah lah
gak usah serius-serius amat, ntar bisa setress. Yang penting Aaaamiiiinn.....
Nb: tulisan
ini terinspirasi dari teman saya faridl yang sommmplak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar